Kondisi masyarakat Bali dewasa ini sudah mulai berubah sejalan dengan kemajuan dunia. Perlakuan terhadap hewan kesayangan pun sudah mulai menuju kearah yang benar. Pada Saat ini hewan kesayangan anjing dan Kucing masih merupakan kegemaran utama yang dimiliki oleh masyarakat. Banyak anggapan muncul di kalangan masyarakat terhadap 2 hewan imut tersebut, adamenganggap sebagai anak, istri, saudara, teman maupun sahabat sejati.
Kesadaran masyarakat terhadap beberapa konsep animal welfare juga mulai menjadi landasan bagi mereka yang memiliki hewan kesayangan. Seperti contoh, Kehidupan masyarakat zaman dulu hewan peliharaan seperti anjing dan kucing lebih cenderung diliarkan dan diberi makan dari sisa makanan pemiliknya. Berbeda halnya dengan zaman sekarang, masyarakat memberikan perhatian lebih terhadap makanan yang diberikan kepada hewan kesayangannya.
Dari kelima konsep “animal welfare” hal yang menurut saya masih menjadi kurang dalam informasi adalah bebas dari rasa sakit. Mendengar kalimat “Hewan saya sakit” sudah menjadi kalimat yang rutin dikatakan setiap pemilik hewan. Biasanya pemilik langsung membawa hewannya ke praktek dokter hewan mandiri ataupun klinik hewan terdekat. Berdasarkan data dari tahun 2014 diklinik Bali veterinary clinic kedonganan kebanyakan dari hewan sakit tersebut adalah hewan mudabaik anak anjing atau kucing. Dari semua penyakit yang diderita pun hampir 80% tergolong penyakit menular (infeksius). Kasus-kasus yang muncul tersebut lebih banyak karena kurangnya informasi yang tepat bagi pemilik hewan tentang pencegahan suatu penyakit pada hewan kesayangan mereka. Jika diumpakan pada anak manusia yang baru lahir, rumahsakit secara langsung memberikan informasi kepada orang tua tentang program imunisasi dan upaya-upaya yang dapat dilakukan agar anak mereka tetap sehat. Pada hewan kesayangan pun, upaya mencegah lebih baik daripada mengobati, hal yang juga sama pentingnya agar hewan dapat hidup dengan sehat dan terbebas dari rasa sakit.
Menjaga agar hewan kesayangan kita di rumah tetaplah sehat tidaklah terlalu sulit. Pertama, sebagai pemilik hewan wajib mengetahui hewan apa yang sesuai dengan kehidupan dan fasilitas yang dimiliki. Apabila kita tinggal di rumah yang tidak memiliki kebun sangatlah tidak bijak jika memilih pit bull atau anjing ras besar lainnya karena hewan tersebut butuh waktu exercise dan halaman yang cukup luas untuk beraktivitas. Kedua, lebih baik memilih hewan pada saat hewan tersebut masih usia muda. Dengan memilih anakan, tentunya akan lebih mudah untuk merawat dan menjadi lebih dekat dengan pemiliknya. Ketiga, anakan wajib diberikan obat cacing terlebih dahulu sebelum menjalankan program vaksinasi. Cacingan pada anjing dan kucing jauh lebih banyak dibandingkan manusia. Beberapa spesies parasit cacing tersebut dapat menular tidak hanya dari makanan namun dimulai sejak masih dalam kandungan dan menyusui bahkan ada beberapa jenis cacing yang menular kepada manusia. Keempat, bawa anakan tersebut ke dokter hewan untuk memulai program vaksinasi dimulai ketika mulai umur 6 minggu hingga 8 minggu, saat kekebalan alami yang didapat dari asi (air susu indukan) sudah mulai menurun. Vaksinasi diperlukan setiap tahun agar terus mampu memberikan kekebalan sepanjang hidupnya. Kelima, sanitasi kandang dan lingkungan anjing dan kucing, kebersihan kulit dan rambut agar bebas dari parasit serta memberikan makanan yang kaya akan nutrisi juga sangat penting agar sehat. Lingkungan yang bersih dan kulit hewan kesayangan yang bebas dari parasit (kutu, scabies atau demodek) penting diperhatikan karena dapat mempengaruhi kesehatan pemiliknya. Keenam, secara teratur membawa hewan kesayangan anda ke dokterhewan terdekat untuk pemeriksaan rutin setiap 6 bulan.
Mencegah penyakit datang ke hewan kesayangan kita merupakan upaya yang baik karena tidak hanya baik bagi hewan kesayangan kita agar terlihat selalu sehat dan prima melainkan juga baik untuk kesehatan keluarga anda sesuai dengan moto “Better animals better life”.