Anatomi tubuh seekor hewan sangat menarik untuk diamati. Setiap hewan sangat unik, dan sangat berbeda satu sama lain. Saking uniknya hewan-hewan di muka bumi ini, hal-hal sederhana pada tubuh mereka bisa jadi jauh lebih rumit daripada dugaan kita.
Salah satu hal sederhana yang sering kita lihat adalah kumis seekor kucing, yang menjadi ciri khas mereka. Tiap kucing memilikinya, dan itu dapat membuat mereka terlihat manis dan imut; terutama jika kumisnya menggelitik kita saat kita berdekatan dengan seekor kucing.
Namun, kumis kucing sebenarnya memiliki banyak kegunaan dan sangat penting bagi mereka! Salah satu fungsi yang paling penting adalah sebagai indra tambahan untuk kucing, yang membuat mereka mampu bernavigasi dalam berbagai macam lingkungan.
Seekor kucing seharusnya memiliki 24 helai kumis pada wajah mereka; 12 helai di tiap sisi wajah, yang juga 100% simetris. Karena kumis kucing adalah hal yang penting bagi kucing sebagai alat indrawi, mereka juga memiliki ‘kumis’ tambahan di atas mata, di rahang, di dekat telinga, dan bahkan di pangkal kaki mereka!
Tiap helai kumis kucing menjadi sensor bagi kucing. Kumis mereka dapat membantu mereka mengetahui perubahan arah angin untuk mengetahui potensi adanya bahaya. Kumis mereka juga dapat membantu mengukur jarak ke hewan pemangsa dan merasakan pergerakan sang pemangsa. Kucing juga menggunakan kumis mereka sebagai ‘penggaris’, dan kita bisa melihat mereka menggunakan kumis di wajah mereka untuk memeriksa tempat-tempat sempit yang ingin mereka datangi untuk mengecek apakah tubuh mereka akan muat dalam tempat sempit tersebut.
Sebuah fakta yang tidak diketahui banyak orang adalah bahwa kucing memiliki rabun dekat. Sayangnya, kucing tidak dapat menggunakan kacamata untuk membantu pengelihatan mereka seperti layaknya manusia; jadi, mereka harus mencari cara lain, dan itu berarti menggunakan kumis mereka untuk membantu ‘melihat’ dengan lebih baik. Saat kumis kucing menyentuh sesuatu, mereka langsung dapat mengetahui lokasi persisnya, ukurannya, dan teksturnya. Ini adalah cara mereka mengidentifikasi detail sebuah benda.
Kumis juga memberikan perlindungan bagi kucing. Kumis di wajah kucing, terutama yang di atas mata, dapat mendeteksi potensi adanya ‘ancaman’. Sebagai contoh, bila debu mendekat ke arah kucing, kumis kucing dapat mendeteksinya dan memicu refleks kucing untuk mengedipkan mata atau menyeka debu dari wajah mereka.
Riset juga mengunjukkan bahwa kucing menggunakan kumis mereka untuk berkomunikasi dengan kucing-kucing lainnya, dan mungkin juga untuk berkomunikasi dengan majikannya. Otot-otot kecil di pangkal kumis mereka membuat kucing bisa mengarahkan kumis mereka ke hal-hal yang mereka anggap dapat mengancam mereka, sementara kumis mereka akan lebih lemas bila mereka merasa bahagia. Kucing juga dapat menarik kumis mereka ke arah wajah untuk membuat ekspresi sedih bila mereka sedang sakit.
Sekarang Anda sudah tahu pentingnya kumis seekor kucing, dan Anda pasti sudah bisa menduga bahwa kita tidak boleh memotong atau merapikan kumis kucing. Kucing bisa kehilangan keseimbangan dan merasa takut dengan dunia sekeliling mereka bila kumis mereka dipotong, karena mereka tidak bisa mengidentifikasi lingkungan sekitar mereka dengan sempurna.
Namun, bila Anda melihat kucing dengan kumis lebih pendek dari seharusnya, Anda tidak usah takut. Kumis mereka dapat tumbuh kembali! Kumis kucing bisa kembali tumbuh ke panjang yang ideal agar dapat menjadi alat indrawi tambahan bagi kucing dalam waktu sekitar dua sampai tiga bulan.