Akhir – akhir ini tampak adanya peningkatan trend memiliki binatang peliharaan (anjing dan kucing) bahkan menganakannya dianggap sebagai bisnis tambahan yang menggiurkan. Sangat disayangkan bahwa trend tersebut kurang diimbangi dengan pengertian “Penyakit Hewan” yang dapat mengakibatkan penderitaan dan mati karena sakit. Kebanyakan para pebisnis “Breeding” tersebut tidak siap untuk menghadapi kemungkinan adanya masalah penyakit hewan yang dapat mengakibatkan biaya tinggi bagi pemiliknya. Biaya tinggi tersebut akhirnya mengakibatkan pemiliknya menyerah dan membuang hewan peliharaannya dengan memberikannya kepada pemilik lainnya ataupun dibiarkan saja di jalanan.
Pada saat ini, populasi anjing dan kucing liar di Bali sangat banyak baik yang berpemilik dan diliarkan maupun yang tak berpemilik, liar bertebaran di jalanan. Penyebabnya bisa karena dibuang oleh pemiliknya karena anjing atau kucingnya beranak dan tidak mampu memeliharanya lalu membuangnya di pantai atau di pasar, maupun anakan dari anjing liar sendiri di jalanan. Hal yang memprihatinkan adalah para pemilik anjing dan kucing belum menyadari bahwa hewan peliharaan mereka akan terus beranak pinak. Mencegah hal tersebut, masyarakat pemilik anjing dan kucing harus menyadari cara pencegahan kehamilan dengan cara sterilisasi.
Sterilisasi berarti tindakan operasi yang dilakukan dengan cara mengangkat indung telur dan rahim (betina) atau mengangkat testis (jantan) yang bertujuan untuk menghentikan proses kehamilan (betina) atau birahi.
Adapun beberapa keuntungan melakukan sterilisasi pada hewan betina atau yang lazim disebut ovary hysterectomy (OH) adalah sebagai berikut:
- Mengeliminasi resiko kanker rahim dan ovary.
- Mengeliminasi kehamilan yang tidak diinginkan.
- Jika sterilisasi dilakukan sebelum masa birahi yang pertama (< 6 bulan), kesempatan hewan anda mengalami kanker payudara <1%.
- Jika sterilisasi dilakukan setelah masa birahi pertama (> 6 bulan), kesempatan hewan anda mengalami kanker payudara hanya 8%.
- Jika sterilisasi dilakukan setelah masa birahi kedua (>1 tahun), kesempatan hewan anda mengalami kanker payudara sebesar 26%. Apabila setelah 2 tahun tidak disterilisasi maka tidak ada jaminan atau proteksi untuk hewan anda akan aman dari bahaya kanker payudara.
- Hewan yang dengan penyakit diabetes atau epilepsi harus di steril untuk mencegah perubahan hormonal.
- Mengeliminasi penyakit Pyometra (nanah dalam rahim).
Adapun beberapa keuntungan melakukan sterilisasi pada hewan jantan (Kastrasi) adalah sebagai berikut:
- Mengeliminasi resiko kanker testis (tumor yang sering menyerang hewan jantan).
- Mengurangi resiko radang kelenjar prostat dan kanker prostat.
- Mengurangi resiko tumor perianal.
- Mengurangi sifat suka berkeliaran dan bertengkar dengan hewan lain.
- Mengeliminasi resiko dan penyebaran penyakit kelamin yang menular.
- Menghilangkan kotoran yang tidak diinginkan.
Itulah beberapa keuntungan dari melakukan sterilisasi pada hewan jantan maupun betina (khususnya anjing dan kucing). Tidak ada salahnya melakukan sterilisasi sedini mungkin demi kesehatan hewan kesayangan anda. Sterilisasi tidak akan menyebabkan semangat anjing anda berkurang ataupun merubah sifat anjing anda kearah negatif.
Di dunia kedokteran hewan sendiri juga, sudah tidak disarankan lagi menggunakan metode lain selain sterilisasi dalam hal mencegah populasi hewan yang melonjak. Seperti misalnya suntik KB untuk anjing ataupun kucing. Penggunaan suntikan KB sekarang telah dilarang oleh dunia kedokteran hewan dan dapat disebut sebagai malpraktek. Suntik KB dapat menyebabkan hewan anda mengalami pyometra (adanya nanah dalam rahim), sistik ovary dan bahkan kanker ovary atau kanker rahim. Jadi cek hewan kesayangan anda ke dokter hewan kesayangan anda dan tentunya yang legal dan berlisensi untuk kesehatan hewan dan anda sendiri.